Cilacap — Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (UNUGHA) Cilacap bekerja sama dengan Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman (Undaris) Ungaran sukses menyelenggarakan The Third Al Ghazali 2025 International Conference dengan tema “Integrating Knowledge, Inspiring Change: Ethics, Spiritual Resilience, and Global Harmony – Navigating Civilization AI Challenges Through Education and Wisdom.”

Acara yang digelar di Kampus UNUGHA Cilacap tersebut secara resmi dibuka oleh Rektor UNUGHA, Dr. Luthfi Hamidi, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran pendidikan dan nilai-nilai spiritual dalam menghadapi tantangan era kecerdasan buatan (AI) yang semakin kompleks.
Konferensi internasional ini menghadirkan para pembicara profesional dari berbagai negara, antara lain:
- Ass. Prof. Hasyiya Karimah (Malaysia Kelantan University)
- Adams Ogirima Oniveru (University of Lagos)
- Nicolas Anderson Sobreira T (Université de Paris)
- Dr. Umi Zulfa, M.Pd (UNUGHA Cilacap)
- Dr. Misbahussurur, M.S.I (UNUGHA Cilacap)
- Dr. Ida Zahara Adibah, M.S.I (Undaris Ungaran)
Para pembicara membawakan materi yang berfokus pada etika, ketahanan spiritual, kebijaksanaan global, serta strategi pendidikan dalam menghadapi transformasi peradaban yang dipicu oleh perkembangan teknologi AI. Peserta yang hadir terdiri dari akademisi, mahasiswa, peneliti, dan praktisi dari berbagai lembaga pendidikan di dalam maupun luar negeri.


Dalam kesempatan yang sama, Rektor Undaris Ungaran, Dr. Hj. Ida Zahara Adibah, M.S.I, secara resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara UNUGHA Cilacap dan Malaysia Kelantan University. Penandatanganan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat jejaring akademik internasional, khususnya dalam bidang penelitian, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta pengembangan program pendidikan berbasis kolaborasi global.
Dengan terselenggaranya konferensi ini, UNUGHA Cilacap dan Undaris Ungaran menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan membangun peradaban yang beretika, harmonis, serta adaptif terhadap perkembangan teknologi masa depan. Acara ini menjadi momentum penting dalam mendorong kerja sama lintas negara demi menghadirkan pendidikan yang relevan dan transformatif.